Jakarta, 16 Juli 2023 – Regional Technical Course for Coaches: Coastal Race Module (CRM) and National Technical Officials (NTO) Training, atau Kursus Teknis bagi Pelatih dan Wasit Coastal Rowing se Regional Asia, yang diselenggarakan atas bantuan dana dari Olympic Solidarity, telah berlangsung sukses di Hotel Harris Galleria Kuta, dan Pantai Jimbaran, Bali, tanggal 11 sampai 14 Juli 2023.
Pelatihan menghadirkan ahli-ahli World Rowing, yaitu Christopher Perry asal Inggris yang bermukim di Hong Kong, sebagai Lead Development Expert – Asia, dan Nicholas Hunter asal Australia, sebagai Umpiring Educator. Keduanya hadir di Bali didampingi Inas Hussein asal Mesir sebagai World Rowing Development Manager untuk Asia.
Kursus CRM diikuti 22 pelatih rowing, terdiri atas 18 pelatih dari 18 provinsi se Indonesia, dan 4 pelatih dari Chinese-Taipei, Filipina dan Malaysia. Sedangkan Pelatihan NTO diikuti 10 wasit dari 4 provinsi.
Teori dalam kursus dan pelatihan tersebut berlangsung 4 hari di dalam ruang kelas di Hotel Harris Galleria Kuta, dan praktek lapangan di Pantai Jimbaran menggunakan 4 perahu coastal rowing milik PODSI (Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia) yang didatangkan khusus dari Pelatnas PODSI di Jatiluhur, Jawa Barat.
Pemberian materi rowing coastal oleh Chris Perry (kiri) dan Nick Hunter (ke-2 dari kiri)
PERSIAPAN AWBG 2023
Kursus dan pelatihan Olympic Solidarity di Bali 11-14 Juli 2023 ini semula dirancang sebagai persiapan penyelenggaraan ANOC World Beach Games di Pantai Jimbaran, Bali, awal Agustus 2023, yang ternyata dibatalkan.
Para peserta kursus dan pelatihan dilatih untuk menyiapkan field of play atau arena lomba coastal rowing serta memimpin jalannya lomba secara baik.
Pelatihan dihadiri Waketum III PB-PODSI Budiman Setiawan, Sekjen Edy Suyono, Wakil Sekjen Brata T. Hardjosubroto sebagai penanggung-jawab pelatihan, dan Pelatih Kepala Rowing Dede Rochmat Nurjaya.
Pelatihan mendapat dukungan dari Kepala Balai Wilayah Sungai Bali-Penida Muhammad Noor, ST, MT., sebagai caretaker Ketua Umum PODSI Bali, serta tim Arie Sapta Supriatna dan Muhammad Nurdin.
Hadir pula pelatih Corres Sahupala yang telah lulus mengikuti kursus sebelumnya di Thailand, Mei 2023.
Dukungan teknis diberikan Tim Basah-Kuyup PODSI pimpinan Suradi, dengan anggota timnya Sunardi, Enden Nuryaman, dan Wawan.
Pelatihan National Technical Official (NTO) bertujuan agar para juri mengenal dan mendalami peraturan disiplin Coastal Rowing.
Para peserta diberi berbagai tugas sebagai prasyarat memperoleh sertifikat World Rowing sebagai tanda kelulusan berdasarkan penilaian oleh Chris Perry dan Nick Hunter.
Foto bersama para expert dan peserta pelatihan di depan Hotel Harris Galleria, Bali.
COASTAL ROWING
Disiplin Coastal Rowing tumbuh dan berkembang pesat dalam 10 tahun terakhir, dan tengah diperjuangkan untuk dilombakan dalam Olimpiade Los Angeles, AS, tahun 2028 mendatang. Disipilin ini pertama kali dilombakan dalam Mediterranean Beach Games di Italia 2015.
Lomba tingkat dunia yang pertama adalah dalam World Rowing Beach Sprint Finals di Shenzen, China, 2019. Di Indonesia, disiplin Coastal Rowing akan dilombakan untuk pertama-kalinya dalam PON XXI di Aceh dan Sumut, September 2024. Youth Olympic Games di Senegal 2026 jugaakan melombakan beach sprint.
Coastal Rowing dikembangkan dari Classic Rowing, ibaratnya disiplin sepeda-gunung yang dikembangkan dari cabang olahraga sepeda, kata Guin Batten, Ketua Komisi Rowing untuk Semua, FISA (Fédération Internationale des Sociétés d’Aviron).
Coastal Rowing adalah keterampilan dayung rowing yang dibumbui berbagai variasi kegembiraan dan kesenangan di air, serta bermanfaat bagi komunitas pantai. Dayung rowing, aslinya adalah keterampilan tradisional, yang berangsur lenyap sejak 1970an setelah mesin perahu motor témpél banyak digunakan. Maka generasi mendatang perlu dipertahankan minat dan kompetensinya di laut melalui coastal rowing.
Coastal Rowing diselenggarakan dalam 3 format:
- Beach Sprint Format yang menggunakan sistem time trail dan knock-out progression, dengan durasi 2:30 sampai 3:30 menit, diselenggarakan di pantai dengan ombak maksimal 1 meter, dimana atlet harus berlari menuju perahu untuk kemudian mendayung cepat, lalu berputar kembali pada jarak 250 meter dengan keterampilan mengarungi ombak serta gelombang-pasang dan angin.
- Endurance Format sejauh 4-6 km melewati sejumlah titik belokan atau putaran, start dan finish di air atau di darat tergantung lokasi, diikuti 10-20 perahu sehingga bisa bersenggolan di belokan awal, berlangsung 20-40 menit, dan dimenangi oleh atlet yang terampil dalam taktik mengendalikan perahu, serta memiliki endurance kuat.
- Tour Format yang bisa berlangsung berhari-hari, berupa balapan atau melewati halang-rintang, perahu peserta boleh didampingi tim pendukung di air atau di darat, pemenangnya adalah atlet yang memiliki endurance ultra kuat, serta kemampuan navigasi air.
Perahu Coastal Rowing terdiri atas 3 jenis, yaitu;
- Perahu Solo, 1 pedayung, panjang maksimum 6 m, lebar minimum 0,75 m, berat minimum 35 kg, untuk nomor CW1x, CM1x.
- Perahu Double, 2 pedayung, panjang maksimum 7,5 m, lebar minimum 1 m, berat minimum 60 kg, untuk nomor CW2x, CM2x, CMix2x.
- Perahu Quad, 4 pedayung dengan pengemudi, panjang maksimum 10,7 m, lebar minimum 1,3 m, berat minimum 130 kg, untuk nomor CW4x+, CM4x+.
Daftar peserta pelatihan
(Penulis: Brata Tryana Hardjosubroto)