TIM DRAGON BOAT BERJAYA DI FILIPINA, RAIH 1 EMAS, 1 PERAK, 1 PERUNGGU

Puerto Princesa 3/11 – Tim dayung Dragon Boat (Perahu Naga) Indonesia berjaya dengan raihan 1 medali emas, 1 perak dan 1 perunggu, dari 3 nomor yang diikuti untuk kategori 10 pedayung-campuran putra dan putri, dalam “ICF (International Canoe Federation) World Championship 2024” di Puerto Princesa, Filipina, yang berlangsung sejak 31 Oktober dan berakhir Minggu (3 November 2024).

Perolehan medali ini sama dengan dalam kejuaraan yang diikuti sepekan sebelumnya “ICF World Cup 2024” di Yichang, China, 22-28 Oktober 2024, yaitu medali emas untuk jarak 200 meter, medali perak 2.000 meter, dan medali perunggu 500 meter.

Manajer tim Mulyadi Syamsulhadi bersyukur bahwa perolehan 3 medali dari 3 nomor yang diikuti tim Indonesia di Yichang tersebut telah berhasil meloloskan Indonesia ke “ICF World Games 2025” di Chengdu, China, Agustus 2025, walaupun persiapan tim hanya sekitar 2 pekan saja, sehabis berlangsungnya PON XXI Aceh-Sumut, September 2024.

Kelolosan Indonesia dipertegas dengan penampilan tim di Puerto Princesa dengan perolehan medali yang sama, yaitu 1 emas, 1 perak dan 1 perunggu, namun lebih bagus dibanding perolehan 3 medali perak tim Indonesia dalam Kejuaraan Asia di tempat yang sama, Puerto Princesa, tahun 2006.

Sementara Peletih-Kepala Mohammad Suryadi Pettarapi mengatakan bahwa ke-14 atlet Indonesia, 7 putra dan 7 putri, telah berjuang maksimal di Yichang maupun di Puerto Princessa, sesuai dengan kondisi mereka pasca PON XXI. “Terjun di PON lebih melelahkan, karena seorang atlet bisa berlomba sampai 6 hingga 8 nomor berbeda dalam sehari,” kata pelatih Jabar asal Sulsel berusia 56 tahun itu.

Tim Indonesia yang berangkat ke Yichang dan Puerto Princesa atas dukungan Kementerian Pemuda dan Olahraga RI, fokus hanya mengikuti 3 dari 54 nomor yang dilombakan dalam ICF World Championship 2024 di Puerto Princesa yang diikuti 24 negara, karena ke-3 nomor tersebut merupakan babak kualifikasi ICF World Games 2025 di Chengdu, China, Agustus tahun depan 2025, yaitu nomor-nomor 10 pedayung-campuran putra dan putri jarak 200, 500, dan 2.000 meter.

MEDALI DI PUERTO PRINCESA

Medali emas diraih dalam ICF World Championship 2024 di Puerto Princesa pada hari ke-3, Sabtu 2 November 2024, pada nomor jarak 200 meter, dengan catatan waktu 50,59 detik, walaupun tim Indonesia ditempatkan di lintasan 6, yang menurut info dari tim Canada saat pertemuan para pimpinan tim Rabu (30 Oktober 2024), terdapat gundukan tanah di dasar perairan yang dapat menghambat laju perahu.

Tidak ada penjelasan, mengapa tim Indonesia ditempatkan di lintasan 6 dalam babak Final A, padahal catatan waktu saat Semi Final adalah 49,23 detik atau kedua-terbaik setelah Myanmar 49,18 detik. Myanmar di lintasan 5 dan Taipei di lintasan 3 sama-sama mencatat waktu 51,20 detik sehingga keduanya meraih medali perak.

Medali perak Indonesia diraih dalam lomba-saling-membuntuti (tailrace) 1 pada hari pertama, Kamis 31 Oktober 2024, jarak 2.000 meter dengan catatan waktu 9 menit 30,99 detik atau terpaut 0,78 detik dibanding peraih medali emas tim Hungaria dalam tailrace 2 dengan 9:30,21 menit. Medali perunggu diraih tim Ceko dengan 9:33,84 menit.

Indonesia start di urutan ke-3 setelah Canada dan Korsel dalam tailrace 1 yang diikuti 10 negara.

Sementara medali perunggu diraih pada hari ke-4 atau terakhir kejuaraan, Minggu 3 November 2024, pada nomor jarak 500 meter, dengan catatan waktu 2 menit 05,87 detik, atau 0,54 detik di belakang peraih emas tim Myanmar 2:05,33 menit. Medali perak diraih tim Hungaria 2:05,71 menit.

Indonesia dan Thailand sebelumnya telah lolos ke ICF World Games 2025 di Chengdu, China, setelah dalam babak kualifikasi di ICF World Cup 2024 di Yichang 23-28 Oktober 2024 sama-sama meraih 1 medali emas, 1 perak, dan 1 perunggu, sedangkan Myanmar hanya meraih 1 medali emas dan 1 perak. ICF World Cup 2024 di Yichang hanya memperebutkan dua tiket ke ICF World Games 2025 di Chengdu.

Sedangkan ICF World Championship 2024 di Puerto Princesa, Filipina, tanggal 31 Oktober sampai 3 November 2024, merupakan babak kualifikasi memperebutkan 10 tiket ke ICF World Games 2025 di Chengdu, China.

Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia (PODSI) memberangkatkan dua tim dayung Dragon Boat untuk ambil bagian dalam dua kejuaraan tingkat dunia di China yang diselenggarakan bersamaan, namun berbeda versi dan berbeda kota, yaitu World Cup 2024 versi ICF di Yichang, provinsi Hubei, dan World Cup 2024 versi IDBF (Federasi Dragon Boat Internasional) di Miluo, provinsi Hunan.

TIM INDONESIA

“Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia, PODSI, mengucapkan terimakasih kepada Pemerintah RI yang melalui Kemenpora RI telah konsisten mendukung keberangkatan tim dayung Dragon Boat Indonesia ke kejuaraan ICF World Cup 2024 di Yichang maupun ICF World Championship 2024 di Puerto Princesa,” kata Budiman Setiawan, Wakil Ketua Umum III Pengurus Besar PODSI.

Sementara pelatih nasional John Feter Matulessy dan Alwin yang mendampingi tim juga mengucapkan terimakasih kepada para atlet yang terus berlatih guna mendukung tim nasional Indonesia, walaupun baru saja selesai membela provinsi masing-masing dalam PON XXI Aceh-Sumut, September lalu. “Terimakasih Pengurus-Pengurus PODSI Provinsi yang telah mengerahkan atlet-atletnya guna mendukung tim ini,” kata John Feter Matulessy, pelatih asal Maluku yang bermukim di Kalteng itu.

Pelatih nasional asal Sultra, Alwin, menambahkan, walaupun latihan menjelang kejuaraan di Yichang dan Purto Princesa ini berlangsung singkat, namun hasilnya memuaskan.

Ke-14 atlet tim Indonesia berasal dari 7 provinsi yaitu Aceh, Jabar, DK Jakarta, Sulbar, Kalsel, Papua, Papua Pegunungan. Mereka adalah, atlet putranya: Indra Hidayat (22 tahun), Abdurrahim (25), Abdul Hamid (22), Wandi (20), Dede Sunandar (21), Evan Monim (24), Riyan Prasetio (21), sedangkan atlet putri: Anisa Yulistiawan (23), Stevani Mayshe Ibo (28), Sella Monim (26), Ramla Baharuddin (25), Fazriah Nurbayan (28), Ratih Dwi Oktaviani (24).

Keikut-sertaan tim dayung Dragon Boat dalam kejuaraan ICF World Cup 2024 di Yichang maupun ICF World Championship 2024 di Puerto Princesa sekaligus mengukur dan mewaspadai kekuatan tim negara-negara Asia Tenggara lainnya menjelang SEA Games 2025 di Thailand.

Kapten tim dayung Dragon Boat Indonesia, Indra Hidayat, 22 tahun, asal Jawa Barat, mengatakan sangat bersyukur atas raihan tim Indonesia karena walaupun dengan persiapan yang minim namun tetap bisa lolos ke ICF World Games 2025 di Chengdu, setelah menjuarai beberapa nomor. “Ini sangat luar biasa, banyak tantangan dan pelajaran yang saya peroleh dari kejuaraan ini. Walaupun tidak mudah tapi kita bisa melewatinya. Ini semua hasil kerjasama antara atlet, pelatih, manajer dan pengurus. Kita sama-sama berjuang untuk menjadi yang terbaik dan saya bangga jadi bagian dari tim ini, karena itu maka saya mengucapkan terimakasih.”

Sementara atlet putra asal Kalsel, Abdul Hamid (22) mengatakan, “Kejuaraan di Puerto Princesa dan di Yichang ini sangat baik dan sangat mengesankan. Sangat banyak pengalaman bertanding dengan negara-negara lain di luar Asia Tenggara, dan yang sangat luar biasa, baru pertama kali bertanding di dua negara berturut-turut.” Atlet putri Jabar, Anisa Yulistiawan (22 tahun), mengatakan hal serupa, “Alhamdulillah saya sangat bersyukur atas semua pencapaian prestasi yang telah kita raih bersama di China dan Filipina. Apapun hasilnya saya sangat mensyukuri itu, mengingat persiapan kita yang sangat singkat, tetapi kita mampu menampilkan performa yang maksimal. Semoga pencapaian ini menjadikan kita lebih baik lagi dalam event-event selanjutnya. Terimakasih team, coaches, dan official, ini akan menjadi pengalaman dan pembelajaran untuk saya.”

Jurumudi asal Jabar, Riyan Prasetio (21) mengatakan, “Kejuaraan di China dan Filipina ini merupakan pengalaman pertama saya, mengikuti kejuaraan sekelas ICF mewakili Indonesia. Ini pengalaman sangat berharga. Terimakasih tim Indonesia.”

Atlet putri asal Papua, Sella Monim (26) berpendapat, “Saya pribadi sangat bangga dan berterima kasih kepada pelatih, official, juga Pengurus Besar PODSI yang sudah membawa kami, tim dayung Indonesia berlomba di 2 negara dalam waktu berturutan. Saya juga bangga atas persiapan kami yang (hanya) dua minggu menuju lomba ini. Sangat luar biasa, tetap bisa memberikan 3 medali di 3 nomor: jarak 2.000 meter medali perak, 500 meter perunggu, dan 200 meter medali emas, baik di Yichang maupun juga di Puerto Princesa. Kami sudah berjuang semampu dan sekuat kami. Kurang lebihnya kami mohon dimaafkan.”

Beberapa atlet, termasuk Abdurrahim (25) asal Aceh, serta atlet Jabar Dede Sunandar (21) dan Wandi (20) berpendapat bahwa fasilitas yang tersedia sangat memadai serta mampu menjunjung tinggi sportivitas dan toleransi.

Penulis : Brata T. Hardjosubroto

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *